praktik ujian smk

praktik ujian smk
coba-coba lab

Minggu, 06 Maret 2011

smk oh... smk

Sekolah kejuruan masih menjadi sekolah ’kelas dua’ setelah SMA. Padahal, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jadi salah satu komponen yang patut dikembangkan dalam pendidikan di Indonesia. Menjelang era perdagangan bebas, ada tuntutan kebutuhan sumber daya manusia (SDM). Indonesia sebagai pemasok tenaga kerja yang cukup produktif di mata internasional, ikut bersaing dengan negara lain.  
Untuk memenuhinya, kesiapan kualitas SDM makin ditingkatkan. Jalurnya juga turut dipersiapkan melalui sistem pendidikan yang disesuaikan untuk mampu mengatasi kebutuhan sumber daya manusia. Sejak ekonomi Indonesia terpuruk pada tahun 1997, angka pengangguran di Indonesia tidak berkurang, justru setiap tahun selalu bertambah. Hal ini karena jumlah angkatan kerja lulus pada setiap tahunnya tidak bisa terserap habis di tahun tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Ir.H.Eman Suparno MBA, belum lama ini.  Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa untuk mengatasi permasalahan tersebut ada dua metode penyelesaian, yakni dengan meningkatkan kompetensi lulusan dan meningkatkan program pemberdayaan masyarakat.
Atas fenomena ini, diharapkan sistem pendidikan di Indonesia dapat dikembangkan untuk meningkatkan angka siap kerja dan mencegah bertambahnya pengangguran.  Menjawab permasalahan ini, agaknya SMK menjadi salah satu jalan keluarnya dalam menyiapkan sumber daya manusia yang cukup potensial. Mengenai perkembangan terakhir jumlah sekolah menengah kejuruan di Indonesia, Dr. Joko Sutrisno, Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur), menyampaikan bahwa pada tahun 2007 ini, Indonesia telah punya sekitar 6.600 SMK dengan jumlah siswa yang berkisar pada angka 2.750.000 orang. 
“Artinya, jika dibandingkan dengan jumlah SMA dan jumlah siswanya, prosentasenya telah mencapai angka perbadingan 41% : 59%,“, ucapnya. Pihak pemerintah melalui Dikmenjur berniat menargetkan Indonesia mencapai angka perbandingan hingga 70% : 30% untuk perkembangan SMK sampai tahun 2015 kelak. Berbagai langkah pengembangan mutu layanan SMK pun dijalani.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar