REFERENS 1
Cara Dan
Metode Penggunaan Cylinder Bore Gauge
Belajar
Otomotif, Silinder bore gauge di gunakan untuk menentukan OS yang harus di
lakukan, jadi fatal akibatnya jika salah dalam memperhitungkan berapa besar OS
yang harus di lakukan, Walaupun kesalahannya hanya 1 mm itu sangat fatal, jadi
anda harus teliti dalam melakukan pengukuran. Jadi perhatikan langkah-langkah
nya.
Gambar Konstruksi Cylinder Bore Gauge
|
Cylinder
Bore Gauge adalah alat untuk mengukur diameter silinder, dengan ketelitian
sampai 0,01 mm.Berguna untuk alat pelengkap untuk over houle, alat ini untuk
mengidentifikasi Keovalan, ketirusan, dan untuk menentukan besar-kecilnya
pengeboran silinder. Sahabat otomotif penggunaan Cylinder bore gauge wajib di
kuasai ketika kamu lagi OH atau Ujian praktek,perhatikan langkah-langkah
penggunaannya.
A.
CARA
PEMILIHAN REPLACEMENT ROD DAN WASHER
1.
Ukur
diameter silinder dengan vernier caliper.
2.
Lihat angka di
belakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm.
Contoh :
1. Bila hasil pengukuran = 52,30 mm
2. Maka anda memilih :
• Replacement rod = 50 mm
• Replacement washer = 2 mm
• Replacement rod = 50 mm
• Replacement washer = 2 mm
1. Bila hasil pengukuran = 52,70 mm
2. Maka pilih
lah. :
• Replacement rod. = 50 mm
• Replacement washer. = 3 mm
• Replacement rod. = 50 mm
• Replacement washer. = 3 mm
B.
METODA PENGUKURAN
1. Ukur diameter silinder dengan vernier caliper. Pilihlah replacement rod dan
washer yang sesuai, dan pasangkan pada silinder gauge. Bila hasil pengukuran
diameter adalah 91,00 mm, gunakan replacement rod 90 mm dan replacement washer
1 mm.
2. Set micrometer pada 91 mm (seperti penjumlahan
replacement rod dan replacement washer), masukkan replacement rod dan measuring
point ke dalam micrometer, dan dial gauge diset ke “0” dengan memasukan
silinder bore gauge ke micrometer.
Tips cara cepat = Penyetelan angka '0' pada dial gauge dapat di
lakukan di dalam silinder,dengan memasukan silinder bore gauge ke dalam
silinder dengan kedalaman ± 0,5 cm,karena daerah bagian atas ± 1 cm dari
permukaan block silinder tidak bergesekan langsung dengan piston sehingga
ukurannya tidak berubah.
3. Masukkan cylinder gauge pada posisi diagonal
ke dalam silinder, gerakkan cylinder gauge sampai diperoleh hasil pembacaan
terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,08 mm sebelum “0”, berarti diameter
silinder adalah 0,08 mm lebih besar dari 91 mm. Karena itu diameter silinder
adalah 91,08 mm (91,00 + 0,08 mm).
Pengukuran dilakukan pada 3 titik
yaitu :
a. Titik
Atas (TA) , yaitu pengukuran dilakukan ± 1 cm di bawah permukaan blok silinder
b. Titik
Tengah (TT) ,yaitu pengukuran di lakukan tepat ditengah-tengah kedalaman
silinder.
c. Titik
Bawah (TB) ,yaitu pengukuran di lakukan di bagian paling dasar silinder.
Itulah bagaimana cara menggunakan silinder
bore gauge, yang perlu anda ketahui sebelum melakukan Over Saize. Silahkan anda
praktekan di sekolah tentunya dengan petunjuk dan bimbingan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Nay
Yatno, (2016“Cara Dan Metode Penggunaan Cylinder
Bore Gauge | otomotif”. http://www.caraimaji.com/2016/02/cara-gunakan-sylinder-bore-gauge.html
Autoexpose “Cara Menghitung Keovalan Dan Ketirusan Blok Silinder Mesin”. http://www.autoexpose.org/2017/03/menghitung-keovalan-dan-ketirusan.html
REFERENS 2
Cara Menghitung Keovalan Dan Ketirusan Blok Silinder Mesin
Dalam
proses kerjanya, mesin menghasilkan tenaga dari adanya pembakaran. Pembakaran
itu akan mendorong piston untuk
bergerak naik turun. Gerakan tersebut pasti menghasilkan adanya gesekan antara
silinder dan ring piston. Dalam waktu lama, gesekan ini akan menimbulkan
keausan diantara kedua komponen itu. Itulah sebabnya mesin yang sudah berumur
memiliki keluhan tenaga kurang dengan tekanan kompresi yang rendah.
Jika
silinder sudah aus, artinya tenaga juga akan terhambat. Sehingga perlu
dilakukan over size hingga penggantian. Namun untuk mengetahui apakah silinder
mesin masih layak atau tidak, kita perlu melakukan pengukuran. Pengukuran ini
akan mengetahui besat ketirusan dan keovalan silinder mesin. Lantas bagaimana
langkahnya, simak cara menghitung keovalan dan ketirusan silinder mesin
berikut.
A.
Perbedaan Ketirusan Dan Keovalan
Sebelum kita
melangkah lebih jauh, mari pahami arti dari kedua kata ini. Ketirusan dan
keovalan memiliki arti yang berbeda.
Ketirusan,
adalah bentuk keausan silinder jika dilihat dari bagian samping silinder.
Bentuk keausan ini akan berbentuk tirus karena ada perbedaan diameter silinder
bagian bawah dan atas. Perbedaan ini akan menunjukan besar ketirusan.
Keovalan, adalah
bentuk keausan silinder mesin jika dilihat dari bagian atas. Silinder yang
normal, pasti akan berbentuk lingkaran sempurna jika dilihat dari atas. Namun
ketika terjadi keausan di salah satu sisi silinder, bentuknya pun menjadi lebih oval.
B.
Cara mengukur keovalan dan ketirusan
silinder.
Untuk melakukan
pengukuran silinder mesin, kita perlu tools khusus yang disebut Cylinder Bore
Gauge. Alat ini dapat mengukur diameter silinder dengan ketepatan mencapai 0,01
mm. Namun sebelum melakukan pengukuran, kita perlu melalukan penyetelan pada
alat ini.
Nama komponen cylinder bore gauge :

Gambar Komponen
Clylider bore gauge
- Dial gauge. Komponen ini akan menunjukan skala ukuran dengan satuan mili meter.
- Lock position. Komponen ini berfungsi menahan agar dial gauge tetap diam saat bore gauge digunakan.
- Grip. Komponen ini berfungsi sebagai pegangan ketika mengaplikasikan bore gauge.
- Replacement rod. Komponen berupa batang dengan panjang yang bervariasi untuk mengukur banyak silinder yang mempunyai diameter berbeda.
- Replacement washer. Sama halnya dengan replacement rod, namun replacement washer memiliki ketebalan yang kecil. Berkisar 0,5 mm.
- Measuring point. Berupa tonjolan yang apabila ditekan akan menggerakan jarum dial gauge.
C.
Langkah-langkah penyetelan cylinder bore gauge.
Untuk melakukan
penyetelan, kita harus mengetahui lebih dulu berapa diameter standar blok mesin
yang akan kita ukur. Diameter standar bisa diketahui dengan melihat spesifikasi
teknis mesin atau mengukurnya secara langsung dengan vernier caliper.
Pengukuran menggunakan vernier caliper hanya sebagai acuan karena kurang
akurat.
Jika sudah
diketahui besar diameter silinder, maka lanjutkan untuk merangkai replacement
rod pada bore gauge. Misal diameter silinder adalah 62,05 mm. Maka kita memilih
replacement rod dengan panjang 60 mm ditambah replacement washer dengan
ketebalan 3 mm. Sehingga total 63.00 mm.
Mengapa lebih tinggi ?
Karena kita akan
mengukur keausan. Komponen yang mengalami keausan pasti memiliki pembesaran
diameter. Jika kita pilih replacement rod yang sama atau lebih kecil dari
diameter silinder, maka measuring point tidak dapat tertekan saat melakukan pengukuran.


Gambar
Cara melakukan pengukuran
D.
Langkah pengukuran
diameter silinder.
Lakukan
pengukuran di dalam silinder. Ada tiga posisi pengukuran tiap silinder yaitu
pada sumbu X dan Y masing-masing posisi atas, tengah dan bawah. Sumbu X adalah
sumbu yang memotong mesin secara melintang atau horizontal. Sedangkan sumbu Y
adalah garis yang memotong mesin secara vertikal atau memanjang.
Cara
mengukurnya, masukan cylinder bore gauge ke dalam silinder. Kemudian, goyangkan
alat ini kekiri dan kekanan sambil memperhatikan jarum dial indicator. Kita
perlu memperhatikan titik terjauh jarum bergerak. Karena titik ini akan
menunjukan selisih diameter silinder dengan diameter standar. Lakukan pengukuran
ini pada tiap posisi masing-masing silinder.
Untuk menghitung
keovalan, kita perlu mencari selisih antara pengukuran diameter sumbu X dan
sumbu Y pada tiap posisi. Sementara ketirusan, dapat kita ketahui dengan
mencari selisih pengukuran diameter atas dan bawah pada satu sumbu.

Gambar
cara menghitung keovalan
E.
Cara lain dalam
mengukur diameter silinder.
Cara diatas
adalah prosedure pengukuran diameter silinder yang benar. Namun, dalam
aplikasinya terkadang di temui beberapa kendala seperti hasil pengukuran yang
lebih kecil dari standar. Hal itu bisa saja terjadi karena setiap mesin
memiliki diameter yang berbeda walau dibuat pada pabrik yang sama. Untuk itu
ada cara lain yang banyak digunakan para teknisi untuk menghitung ketirusan dan
keovalan.
Caranya lihat
dahulu besar diameter standar blok mesin untuk merangkai replacement rod dan
washer yang tepat. Kemudian, lakukan penyetelan langsung didalam silinder.
Dengan cara
memasukan cylinder bore gauge ke dalam silinder posisi paling bawah. Posisi paling
bawah merupakan area yang tidak mengalami gesekan dengan ribg piston. Sehingga
diameternya masih standar. Lanjut dengan menggerakan bore gauge kekanan dan
kekiri. Perhatikan titik terjauh jarum dial gauge. Posisikan skala dial gauge
ke posisi nol tepat pada jarum yang bergerak ke titik terjauh.
Selanjutnya,
kita langsung melakukan pengukuran diameter silinder pada enam posisi tersebut
seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Demikian panduan
tentang cara menghitung ketirusan dan keovalan silinder mesin menggunakan
cylinder bore gauge. Selain dari ketirusan dan keovalan silinder, penyakit pada
mesin juga bisa disebabkan karena piston yang tidak standar.
DAFTAR PUSTAKA
Nay
Yatno, (2016“Cara Dan Metode Penggunaan Cylinder
Bore Gauge | otomotif”. http://www.caraimaji.com/2016/02/cara-gunakan-sylinder-bore-gauge.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar